Geng Pemulih Harga Diri Bikin Resah di Jepang? Ini Ceritanya!

Halo, teman-teman! Ada kabar yang sedang ramai dibicarakan nih, terutama di kalangan warganet di Jepang. Ternyata, beberapa Warga Negara Indonesia (WNI) yang tergabung dalam kelompok Pemulih Harga Diri (PHD) lagi-lagi bikin geger di Jepang. Kok bisa ya?

  • Keresahan Warga Jepang

Jadi ceritanya, warganet Jepang mulai merasa resah dengan aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok ini. Menurut mereka, geng PHD ini kerap mengancam penduduk lokal di Osaka, Jepang, terutama saat orang-orang sedang lewat di jalan. Nggak cuma itu, kabarnya mereka juga sering memamerkan senjata tajam di depan warga setempat. Serem banget kan?

Beberapa warganet di platform X (dulunya dikenal sebagai Twitter) juga mulai mengungkapkan kekhawatiran mereka. Salah satu akun bernama @sosmedkeras membagikan foto-foto anggota geng ini sambil mengkritik aksi mereka. “Buat malu Indonesia anjirr! Beberapa oknum PMI di Jepang ini bikin geng dan membuat resah orang-orang. Mereka membawa pisau dan mengancam orang-orang yang mau lewat. Kasihan para warga Indonesia yang lain. Mending di deportasi nih orang-orang,” tulisnya.

  • Komentar dari Warganet Jepang

Nggak hanya warganet Indonesia yang merasa risih, warganet Jepang pun ikut bersuara. Salah satu akun bernama @Personalsecret mengungkapkan bahwa meskipun media Jepang belum meliput kejadian ini, keberadaan geng Pemulih Harga Diri sudah mulai meresahkan. Menurutnya, geng ini sudah sering nongkrong di Osaka sejak kecil dan mereka mulai membuat masalah. “Mereka berkumpul dan memblokir orang-orang yang lewat, bahkan mengancam siapa pun yang berani mengomentari postingan mereka,” tulisnya.

Warganet Jepang itu juga bilang kalau masalah ini pasti akan meledak cepat atau lambat. Bahkan, dia berencana untuk melaporkan aksi geng tersebut ke kepolisian Osaka. “Lebih baik dihancurkan sekarang. Apakah polisi tahu soal ini? Saya akan menghubungi mereka,” lanjutnya.

  • Respon dari Kelompok Pemulih Harga Diri

Di sisi lain, kelompok Pemulih Harga Diri tidak tinggal diam. Mereka langsung merespons tudingan ini lewat akun Instagram mereka, @pemulih_harga_diri_jepang. Dalam unggahannya, mereka meminta agar warganet tidak menghina “nama besar” kelompok mereka. “Kami pertegas lagi. Jika kalian ingin menghina atau menjelekkan golongan ini tidak apa-apa. Tapi kalau kalian menghina nama besar yang kami jaga, jangan salahkan kami kalau kami cari kalian,” tulis mereka.

Kelompok ini juga menolak tudingan bahwa mereka membuat onar di Jepang. “Kami bukan pembuat onar di negara orang,” tegasnya.

  • Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Situasi ini sebenarnya mencerminkan betapa pentingnya menjaga nama baik, terutama ketika kita tinggal di luar negeri. Tindakan segelintir orang bisa berdampak buruk bagi komunitas yang lebih besar. Kalau kamu tinggal di luar negeri, kita wajib saling menghormati budaya dan aturan setempat, kan?

Semoga masalah ini bisa cepat diselesaikan, dan nggak menambah citra buruk bagi WNI lainnya yang tinggal di Jepang. Kalau kamu punya pendapat soal isu ini, yuk diskusi bareng di kolom komentar!